Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 04 Januari 2021

Ada Cinta Di Papua

Disana seperti apa? 

Rupanya bagaimana, mata sempat bertanya bisakah saya menyapa hanya sebentar saja. Ragaku hanyut dibawa mimpi hingga ceritanya terdampar dan berada di tanah Jawa?
Ah... apakah sudah saatnya berbicara? Untuk apa berkata-kata jika maunya memang hanya untuk di pajang di sosial media, buat apa sobat?
Sontak saja tanya suara itu menghapus sosial media saya!
Tidak ada yang perduli sobat, jika benar maka. "semua cerita itu hanyut terseret arus laut lalu tamat di makan hasrat". Saaaaaaaakiiiiiiiiittttttt.
Kejam juga yah...kisah kamu, tawa sinis mehunus jantung.Pedis Bos. Bercanda saja, untuk apa pulang? 
Kamu merasa hebat, lalu pulang membawa kata yang sangat puitis disaat kamu memberikan Quote dengan dua titik. Tanpa tanda baca (?). 
Untuk tulisannya sobatku aku ucapkan sangat banyak-banyak terimakasih, tetapi apa perasaan dan perubahan nya? 
Dianggap tahu? Dianggap hebat? Pintar? Yang lainnya silahkan waktu nya saya berikan, namakan saja sesuka hatimu. 
Saya tunggu tulisan selanjutnya tentang cintamu! DIMANA TINDAKAN
Pertanyaan ini sengaja tidak saya berikan tanda baca (?) ini bukan pertanyaan sobat ini bukti dari kata-kata, 
kata kamu, kata dia, 
kata mereka, kata pemerintah,
kata tentara, kata penulis, 
kata jurnalis, kata media, 
kata negara, kata orang hebat, 
kata profesor, kata dokter, kata doktor, 
kata pastor, kata suster, kata ulama, 
kata ustadz, kata mahasiswa, kata kita, 
kita semuanya, bicara-bicara, bicara-bicara saja, atau tindakan yang seharusnya berkata-kata? Tanpa bicara di sosial media. 
Ceritanya itu sakit, karena hasrat yang meleset sebabkan ekpektasi itu berkarat. Lalu sobat terjebak diantara rasa hormat yang hanya sesaat, untuk Apa sobat? Dan untuk terus saja berbicara-berbicara dan berbicara, adilnya ada dimana. Media itu adil yah...Terus menerus menarik alur dari cerita sengsara orang tua kita. 
Solusinya? Apa cerita selanjutnya?
Untuk apa bertanya? 
Gunakan otak lupa hati, pakai hati tidak mengerti, terjadi berulang kali jejak yang sama dikalahkan oleh pihak yang dianggap sebagai saudara di tanah sediri. 
Parah sangat sobat? Sobat yang sabar yah...itu hanyalah suatu faktor kesengajaan sesaat untuk kita lebih banyak bertindak dan bergerak, jangan anggap cara baca bisa bicara, jujur saja dalam hati dan suaranya sengaja di buat lunak, karena walaupun sendirian kita ini kuat sobat, ini sudah sangat cukup meskipun makanannya hanya buat sesaat saja sobat. Akhirnya kita semua tidak tahu kita mati nanti sampai dimana!
Saya mau mengajak mereka ke sebelah tengah pulau Indonesia, menurut sobat letak nya ada dimana?
Sudahlah jangan di jawab saya tidak menulis ini untuk mendapatkan jawabannya!
Tulisan ini hanya pemainan untuk kita semua tahu, kalau keluarga saya disana mendoakan kami semua untuk bersekolah supaya kelak dapat pulang dan membangun daerah kita. 
Saya tidak setuju dengan pendapat ini. Kenapa, bicara begitu sobat?
Karena hidup saya ada di dalam hati saya, dimana kaki melangkah disitu juga hati ini berdiri. 
Kuburan saya ada di akhirat hanya tubuh saya yang sekarat di dunia. Filosofis juga sobat!
Realitas itu sangat egois sobat. Jangan berdusta yah, i don't care, people lie everyday. I already say it and i am proud because that's the truth, the truth from my heart. Just do you and be you, karena kamu adalah kamu dan saya adalah saya. (TITIK). Tidak harus pakai huruf besar juga sobat, tidak itu namanya tanda akhir yang tak berujung.
Harusnya fakta tentang rasa itu di ungkapkan secara sederhana dengan bercanda di angkringan depan jalan, bersama kawan. Bukan hanya yang sesama dengan kita dari Papua saja. Dari belahan dunia manapun itu manusia, kecuali dia memang binatang. Atau manusia yang mirip dengan Tuhan! 
Cukup serius yah...
Pause sedikit dulu sobat saya, mumpung sudah larut orang lain sudah pada terlelap mari kecilkan emosinya! kita bicara tentang rasa bukan hanya logika, ini cuma sekedar cerita buat kita bisa lebih sering mengandalkan isi hati untuk berbagi derita. 
Jadi sobat yang terhormat...
Reaksi dari cerita diatas hanya mencoba menyampaikan bahwa tidak ada kata-kata yang dapat mengalahkan tindakan nyata. Setelah membaca ini saya sangat berterima kasih kepada sobat. 
Karena kita harus banyak berbuat dan bertindak, jangan habiskan waktu dengan duduk-duduk menggunakan saat ini untuk sekedar bercerita yang membakar emosi sesaat. 
Mari perbanyak berdiskusi tentang ide, tapi harus ada perencanaan dan pelaksanaan yang nyata sobat. Ingat sangat penting itu jika kita saling berbagi kisah inspiratif untuk melihat dunia dengan cara yang lebih luas lagi...
Mohon maaf jika ada kata-kata menyinggung atau menyakiti hati sodara pembaca yang Budiman, saya mohon yang sebenarnya bahwa saya tidak menyesal bahkan saya berterimakasih jika sobat merasakan nya. Dimaklumi saja yah...tulisan ini Jujur original sifat asli saya...i don't really care sobat, just Be you and do you, I do me and be me...(That's It)
Akhir kata,

(Apapun bacaannya jika bertanya ingat rasanya, tidak hanya jawabannya tapi maknanya).
that's my Quotes Bro...




Akhirnya sampai jumpa lagi wasallam, Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Mr. Kela
 

3 komentar:

  1. Terimakasih sob
    Sudh mau berbagi dan membuat pembaca menggerti dari isi pesan ini semoga bermanfaat buat kita semua.

    BalasHapus
  2. Terimakasih sob
    Sudh mau berbagi dan membuat pembaca menggerti dari isi pesan ini semoga bermanfaat buat kita semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua itu karena kalian makanya realita itu memaksa sa supaya menuliskannya. Tetap semangat jalan pada jalur lakukan lebih baik daripada berkata saja, sa tau ko tau Bob. Terimakasih banyak atas motivasi nya Sobat, Aii... Tuhan Yesus memberkati🙏🏿😇

      Hapus

Kisah saya dengan skizofrenia

Malam 01  ... 02:45 (WIT) Suara hentakan kakinya menggetarkan seisi rumah kayu. Gemetar, takut, dan kebingungan perlahan masuk m...